Busi merupakan salah satu bagian penting juga dari sebuah sistem
pengapian pada sepeda motor.
Fungsinya digunakan
untuk menghasilkan percikan bunga api yang kemudian digunakan untuk membakar
campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder pada akhir langkah kompresi,
yang akhirnya menghasilkan energi untuk menggerakan piston dalam silinder.
Dalam memilih busi ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor keadaan
lingkungan maupun dari segi motor, beberapa faktor yang paling dominan dalam
memilih busi yaitu :
1. Suhu
lingkungan sepeda motor anda berada.
Untuk
daerah cuaca iklim yang dingin, seperti daerah pegunungan, dataran tinggi. Maka
dianjurkan memakai busi yang lebih panas.
Pemakaian
busi dingin akan menyebabkan terjadinya carbon
fouling (penumpukan carbon) yang menyebabkan mesin akan susah hidup.
Untuk
daerah dengan cuaca iklim panas, seperti dataran rendah dan perkotaan, maka dianjurkan
menggunakan busi yang lebih dingin. Memakai busi panas pada kondisi ini dapat
menyebabkan terjadinya pre ignition
(pembakaran dini) yang dapat menyebabkan mesin jadi cepat aus.
2. Besarnya
kapasitas silinder (CC)
Untuk
mesin dengan kapasitas silinder besar (>160), direkomendasikan menggunakan
busi dingin. (Standar 7 ngk dan 22 denso)
3. Besarnya
rasio kompresi dan tekanan kompresi
Mesin dengan
rasio kompresi tinggi (diatas 10:1) dan tekanan kompresi tinggi (>1500kPa)
dianjurkan menggunakan busi tipe dingin.
Berikut ini pengertian dari busi panas dan busi dingin :
Busi
Panas
1.Busi
panas adalah busi yang mampu menyerap serta melepas panas lebih lambat.
2.Busi
panas tidak bekerja dengan baik pada ruang
bakar temperatur tinggi, bila temperatur ruang bakar mencapai sekitar 870
derajat celcius, maka akan terjadi proses pre
ignition, dimana bahan bakar akan menyala sebelum waktunya sebelum busi
memercikkan bunga api yang menyebabkan motor akan berjalan tidak sesuai
(brebet).
Catatan
1.Pre Ignition ini adalah proses yang terbakarnya bahan bakar sebelum waktunya
dalam siklus pembakaran motor 4 langkah.
2.Terjadinya
pre ignition ini bisa dikatakan over
heating (pemanasan extrem).
3.Terjadinya
pre ignition ini dapat merusak kinerja dari piston, valve, connecting rod,
bahkan crankshaft atau poros engkol.
4.Warna
yang tampak pada busi bila terjadi pre ignition adalah putih pucat, bahkan
dalam kondisi terburuk busi bisa meleleh.
Busi
Dingin
1.Busi
dingin adalah busi yang mampu menyerap serta melepas panas lebih baik atau
lebih cepat.
2.Busi
dingin ini tidak bekerja dengan baik pada temperatur ruang bakar yang rendah.
Jika temperatur ruang bakar terlalu rendah hingga dibawah 400 derajat celcius,
maka akan terjadi proses carbon fouling,
dimana bahan bakar tidak terbakar habis atau sempurna sehingga bahan bakar tadi
akan menumpuk pada busi.
Catatan
1.Apabila suhu ruang bakar semakin rendah, maka terjadi miss
fire atau ketidakmampuan busi membakar bahan bakar akibat suhu mesin tidak
ideal.
2.Penumpukan endapan karbon ini semakin semakin lama akan
menyebabkna tumpukan kerak karbon yang lama kelamaan menjadi keras dan
akibatnya menjadi sumber panas kedua (arang) setelah busi dan hal inilah juga
yang menyebabkan gejala detonasi atau knocking atau ledakan kedua setelah
busi memercikkan bunga api.
3.Gejala detonasi ini adalah proses pembakaran yang tidak
diharapkan untuk mesin busi. Detonasi ini dapat menyebabkan kerusakan
pada piston.
4.Terjadinya carbon fouling ini dapat mempercepat umur pakai
busi.
5.Warna yang tampak pada busi bila terjadi carbon fouling adalah
hitam kering.
Sekian info dari saya semoga
dapat membantu anda dalam memilih busi yang cocok untuk motor anda. Bila ada kritik dan saran maupun
komentar, silahkan tulis di kolom komentar.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar